Chord Iwan Fals : Ujung Aspal Pondok Gede Intro : G Bm Em D C D G G Bm Em D C D G Di kamar ini aku dilahirkan G Bm Em D C D G Di bale bambu, buah tangan bapak ku G Bm Em D C D G Di rumah ini aku dibesarkan G Bm Em D C D G Dibelai mesra lentik jari ibu Interlude : G G Bm Em D C D G Nama dusunku ujung aspal pondok gede G Bm Em D C D G Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Interlude : G Bm Em D C D G 2x G Bm Em D C D G Kambing sembilan, motor tiga bapak punya G Bm Em D C D G Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya Reff : Em Bm Sampai saat tanah moyangku C G C Bm Am Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota C G D G Terlihat murung wajah pribumi C G D G Terdengar langkah hewan bernyanyi Interlude : Em Bm C G C G Am C D G G Bm Em D C D G Di depan masjid, samping rumah wakil pak lurah G Bm Em D C D G Tempat dulu kami bermain mengisi cerahnya hari G Bm Em D C D G Namun sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdiri G Bm Em D C D G Satu persatu sahabat pergi dan takkan pernah kembali Balik ke Reff Coda : G Bm Em D C D G
Ujung Aspal Pondok Gede
- on 10.29
- No comments
Keindahan Pulau Karampuang Kab. mamuju.
- on 10.17
- No comments
Pulau Karampuang tepatnya berada di Kecamatan Simboro Kepulauan, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Pulau seluas sekitar enam kilometer persegi ini terkenal akan keindahan lautnya.
Keindahan bawah laut berupa terumbu karang dan biota laut lainnya merupakan daya tarik pulau ini. Tidak perlu menyelam untuk dapat melihat keindahan tersebut. Terdapat dermaga kayu sepanjang 500 meter yang dibangun dari garis pantai dan menjorok ke laut. Dermaga ini bisa kita temukan di bagian utara Pulau Karampuang. Dari atas dermaga, kita bisa melihat berbagai terumbu karang dan ikan di bawahnya. Air lautnya sangat bersih dan jernih sehingga memungkinkan setiap pengunjung di pulau ini untuk melihat keindahan laut yang mengagumkan. Jika ingin melihat keindahan bawah laut lebih dekat, kita juga bisa menyelam.
Di bagian selatan dari pulau ini kita bisa menjumpai sumur tiga rasa atau yang sering dikenal dengan nama Sumur Jodoh. Sumur ini memang memiliki air dengan tiga rasa yang berbeda yakni asin, tawar dan payau. Sumur unik ini juga dipercaya bisa mendatangkan jodoh. Bagi seorang gadis atau perjaka yang meminum airnya dipercaya akan segera mendapatkan jodoh. Selain itu, di pulau ini juga terdapat Gua Lidah. Terdapat tangga yang bisa digunakan untuk menyusuri gua hingga ke dalam. Dari luar, gua ini terlihat kecil karena memiliki mulut gua yang berukuran kecil. Namun setelah memasuki gua dan sampai ke dalam maka kita akan menjumpai ruangan gua yang luas dengan dinding gua yang kokoh. Jangan heran jika menemukan banyak kelelawar di dalam gua ini.

Mamuju dan Sejarah
in
Sulawesi Barat
- on 07.59
- No comments
Nama Resmi
|
Kabupaten Mamuju
|
Ibukota
|
Mamuju
|
Provinsi
|
Sulawesi Barat
|
Batas Wilayah
|
Utara: Kab.Mamuju Utara
Selatan: Kabupaten Majene, Polewali Mandar dan Tator, Prov.Sulawesi Selatan Barat: Selat Makassar Timur: Kabupaten Luwu Utara, Prov.Sulawesi Selatan |
Luas Wilayah
|
8.014,06
Km2
|
Jumlah Penduduk
|
454.547 Jiwa
|
Wilayah Administrasi
|
Kecamatan: 16, Kelurahan: 10,
Desa: 144
|
Website Resmi
|
Penetapan Hari Jadi Mamuju sebagai salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan
memakan waktu yang cukup panjang dan melibatkan banyak tokoh di daerah ini.
Kajian sejarah dan berbagai peristiwa penting melahirkan beberapa versi
mangenai waktu yang paling tepat untuk dijadikan sebagai Hari Jadi Mamuju.
Menyadari perlunya titik temu pendapat mengenai hari jadi tersebut,
HIPERMAJU dan PERSUKMA bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Mamuju melaksanakan
seminar, dan ditetapkan tahun 1540 sebagai Hari Jadi Mamuju. Hasil seminar
inilah yang kemudian ditindaklanjuti oleh Bupati dengan menyusun Rancangan
Peraturan Daerah tentang Hari Jadi Mamuju.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mamuju hasil pemilu 1999 menerima
Ranperda dan setelah melalui pembahasan termasuk dengar pendapat dengan para
tokoh sejarah, budayawan dan tokoh intelektual di daerah ini, dalam sidang
paripurna tanggal 9 Agustus 1999 secara resmi Ranperda tentang Hari Jadi Mamuju
disahkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju. Peraturan daerah ini adalah
Perda Nomor 05 Tahun 1999 diundangkan pada Tanggal 10 Agustus 1999 dan
dicantumkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Mamuju Tahun 1999 Nomor 14. Inti
dari Perda tersebut adalah menetapkan TANGGAL 14 JULI 1540 SEBAGAI
HARI JADI MAMUJU.
Dalam penjelasan Peraturan Daerah tersebut diuraikan latar belakang
penetapan waktu Hari Jadi Mamuju dan kesempatan ini dikutip beberapa kalimat
butir C (penjelasan peraturan) sebagai berikut :
"Apabila dilihat dari sudut yuridis formal, maka Hari Jadi Mamuju akan
jatuh pada tanggal 4 Juli 1959, yaitu saat ditetapkannya Undang- Undang Nomor
29 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi. Namun
akal sehat akan membawa kita untuk tidak terpaku dan terperangkap dalam
kelakuan formalitas yang sempit yang kelak dapat mengaburkan maksud dan tujuan
menetakan Hari Jadi Mamuju itu sendiri".
Dengan demikian, Hari Jadi Mamuju akan bermakna dan bernilai moral yang
amat mendalam bukan sekedar formalitas belaka tetapi dapat memberi makna
simbolik tentang harkat, hakekat, citra dan jati diri untuk selanjutnya
berperan sebagai wahana motivasi bagi masyarakat demi melestarikan nilai-nilai
budaya dan sejarah Mamuju.
Ungkapan Mutiara hikmah nilai budaya dan tradisi masyarakat Mamuju
mengatakan: "Todiari Teppo Dolu, Parallu Nikilalai Sule Wattu Ia
Te'e, Laiyalai Mendiari Peppondonganna Katuoatta'ilalan Era
Laittingayoaianna".
Dari kutipan diatas tergambar dasar-dasar pemikiran penetapan waktu yang
diambil sebagai Hari Jadi Mamuju dan peristiwa yang menjadi patokan
penetapannya adalah terbentuknya Kerajaan Mamuju dari hasil perpaduan tiga buah
kerajaan Kurri-Kurri, Langgamonar dan Managallang. Selanjutnya, dasar pemikiran
dan pertimbangan penetapan waktu tersebut secara terinci dari tanggal, bulan
dan tahun yang diambil diungkapkan sebagai berikut :
1. Tanggal 14 (empat belas)
·
Angka 14 adalah angka kelipatan dua dari tujuh, yang oleh tradisi
Masyarakat Mamuju menyebutnya Penduang Pitu.
·
Jumlah hari dalam sebulan bergerak antara 28/29 dan 30/31 hari dengan demikian,
posisi tanggal 14 berada pada posisi tengah yang diapit 14/15 hari sebelum dan
15/16 hari sesudahnya.
·
Tanggal 14 akan selalu berada pada posisi mendekati kebenaran, karena
keseimbangan jumlah hari sebelum dan sesudahnya dalam sebulan.
·
Nilai-nilai tradisi yang lekat dengan tanggal 14 adalah perhitungan hari
ke-14 dengan posisi bulan situru' yang berarti mufakat bulan malam ke-14 adalah
purnama.
·
Angka 14 disimbolkan dengan 14 Distrik Swapraja di Mamuju.
2. Bulan Juli
a. Bulan Juli adalah bulan berada pada posisi urutan 7 dari 12 bulan
setahun. Nilai tradisi angka 7 bagi Masyarakat Mamuju dipandang amat sakral
penuh makna. Demikian letaknya angka 7 dengan masyarakat Mamuju di bawah ini
terinventarisir dengan angka 7 sebagai berikut :
1.) Ada' Gala'gar Pitu (7 Pemangku Adat)
2.) Pitu Ba'bana Binanga (7 Kerajaan di pesisir)
3.) Pitu Ulunna Salu' (7 Kerajaan di Hulu Sungai)
4.) Penduang Pitu (14 sebagai kelipatan 2 dari 7)
5.) Nene Pitullapis (Nenek tujuh turunan)
6.) Ampo Pitullapis (Cucu tujuh turunan)
7.) Langi' Pitussusung (Langit tujuh susun)
8.) Tanpo Pitullapis (Tanah tujuh lapis)
9.) Tanete Pituttodong (Gunung tujuh bersusun)
10.) Tobo Lengkong Pitu (Keris berlekuk tujuh)
11.) Nambo Pitundappa (Kedalaman tujuh depah)
12.) Pitu Tokke Pitu Sassa (Tujuh Tokke dan tujuh Cecak)
13.) Anjoro Pitu (Kelapa 7)
14.) Belua' bare pitu (Rambut terbelah tujuh)
15.) Orang Lanta' Pitu (Tangga beranak tujuh)
16.) Mingguling Pempitu Dapurang (Mengelilingi dapur hingga 7 kali)
17.) Pitumbongi, Pitungallo (7 hari 7 malam)
b. Bulan Juli adalah bulan saat diundangkannya UU Nomor 29 Tahun 1959
tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II di Sulawesi.
c. Bulan dengan posisi urutan 7 berada pada posisi tengah yang diapit oleh
6 bulan sebelumnya dan 6 bulan sesudahnya termasuk bulan Juli itu sendiri dari
12 bulan dalam setahun.
d. Dengan bulan Juli akan selalu berada pada posisi tengah yang mendekati
kebenaran karena keseimbangan jumlah bulan sebelum dan sesudahnya dalam
setahun.
e. Bulan Juli adalah bulan yang berada pada posisi urutan ke-7 dari 12
bulan dalam setahun.
3. Tahun 1540
·
Tahun 1540 adalah tahun terbentuknya kerajaan Mamuju dari hasil perpaduan
dari tiga buah kerajaan di Rante Lisuang Ada' Kurungan Bassi, yakni Kurri-Kurri,
Langgamonar dan Managgallangoleh Pue Tunileo.
·
Tahun 1540 didasarkan atas pemikiran dan fakta sejarah bahwa pada tahun
tersebut, tercatat dalam sejarah Pelabuhan Kurri-Kurri sebagai pelabuhan
Internasional yang telah menjadi persinggahan Portugis mambawa barang komuditas
pada rute Karajaan Siang di Pangkaje'ne sebelum Gowa dan Manado Tua (Sulawesi
Utara).
·
Tahun 1540 adalah tahun kesepakatan sebagai kesimpulan hasil seminar Hari
Jadi Mamuju yang diselenggarakan oleh Hipermaju dan Persukma Makassar, berkerja
sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju.